Selasa, 08 Desember 2009

AL-Qur'an


Pernahkah kita membaca Al-Qur'an tetapi jiwa kita justru merasa gersang?
Atau kita menghabiskan halaman-halamannya sementara ruh kita tetap dilanda kekeringan?
Atau bahkan kita merasa begitu berat dan terpaksa membacanya karena hanya mengejar target?

Jika itu terjadi, mari beristighfar kepada Allah SWT.


Al-Qur'an diturunkan bukan untuk menyusahkan kita, termasuk dalam membacanya.

مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah" (QS. Thaahaa : 2).

Lalu mengapa hati kita demikian membatu untuk bisa tersentuh ayat-ayat-Nya?

Hati itu seharusnya melembut saat membacanya, lalu ia mengajak mata untuk meneteskan air matanya.

Al-Qur'an itu indah. Keindahannya bisa dirasakan oleh fitrah manusia meskipun tidak tahu artinya. Inilah penjelasan mengapa seseorang bisa menangis saat membaca Al-Qur'an dengan tartil dan penuh kekshuyu'an. Ini pula alasan seseorang yang masuk Islam dan ditanya;
mengapa?
Lalu Ia menjawab: "Kitab sucinya umat Islam, Al-Qur'an.

Ayat-ayatnya bisa dirasakan oleh hati meskipun belum dimengerti terjemahnya."

Terlebih saat Al-Qur'an dipahami artinya. Ia begitu indah, memukau jiwa. Ia memang kitab yang memiliki daya magnetis, di samping kebenaran mutlak yang dikandungnya. Inilah yang membuat Abu Jahal dan beberapa kawannya diam-diam menguping Rasulullah Saw membaca Al-Qur'an.

Al-Qur'an juga banyak memaparkan ayat-Nya dengan gaya cerita. Keindahan Al-Qur'an dalam bercerita demikian luar biasa inilah yang kemudian menginspirasi Sayyid Qutub untuk menulisnya dalam Tafshiir Al-Fanny fil Qur'an.

Kita bisa mentadabburi Al-Qur'an jika kita tahu artinya. Agar kita memahami isinya, para ulama' telah menyusun banyak tafsir untuk kita baca. Saat kita memahami maksudnya, saat itulah kita bisa menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi kita.

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

"Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" (QS. Al-Baqarah : 2)

Dan inilah yang dirindukan para sahabat Nabi. Mereka membaca Al-Qur'an untuk mengaplikasikannya.

Saat kita merasakan nikmatnya membaca Al-Qur'an dan merindukannya untuk kita aplikasikan,saat itulah iman kita akan meninggi.

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا

"...dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya)" (QS. Al-Anfal : 2)


Semoga kita termasuk orang-orang yang ada di dalamnya.Amin.


----------------------------------------------------------------------------------------
Catatan:
Tadabbur adalah perenungan yang menyeluruh untuk mengetahui maksud dan makna dari suatu ungkapan secara mendalam.